Kutipan dari “Mempersiapkan persidangan mantan kepala biara pagoda Phước Quang yang menggunakan berbagai taktik untuk menipu 68 miliar VND (US$2,7 juta)” Belum pernah kita menyaksikan begitu banyak orang yang dulunya adalah biksu dan pemimpin agama namun terlibat dalam kegiatan penipuan dan kecurangan seperti yang kita saksikan pada tahun 2021-2022. Serangkaian mantan biksu dan kepala biara terungkap, dan hanya ketika pers melaporkannya dan pihak berwenang terlibat, para biksu dan guru palsu ini mengungkapkan wajah asli mereka sebagai penipu profesional. Kejaksaan Rakyat Provinsi Vĩnh Long telah mengeluarkan surat dakwaan untuk menuntut Phạm Văn Cung, 40 tahun, mantan kepala biara Pagoda Phước Quang, dan Nguyễn Tuấn Sĩ, 54 tahun, yang tinggal di Kota Vĩnh Long, atas tuduhan penipuan dan perampasan properti. Cung mengorganisir banyak program dan acara untuk membangun reputasinya sendiri. Cung memperkenalkan dirinya kepada para korban sebagai orang yang kenal dengan banyak pemimpin tingkat tinggi. Dia membuat klip video tentang kegiatan amal Pagoda Phước Quang dan Pusat Panti Asuhan Buddha Suối Nguồn Tình Thương, di mana dia adalah tokoh utamanya, dan mengunggahnya di media sosial. Melalui video-video ini, Cung mempromosikan citranya dan mendapat kepercayaan dari banyak orang. Melalui ini, Cung memperkenalkan kegiatan amalnya dan menggambarkan kondisi yang sulit dalam membesarkan anak yatim piatu untuk mendapatkan simpati dan bantuan dari mereka. Cung juga mengarang berbagai peristiwa untuk meminjam uang. Secara keseluruhan, Phạm Văn Cung meminjam lebih dari 77,7 miliar VND (US$3,1 juta) dari empat orang untuk pengeluaran pribadi, yang berujung pada ketidakmampuannya untuk mengembalikan. Setelah dilaporkan, Cung mengembalikan hampir 10 miliar VND (US$400.000) kepada para korban. Dengan begitu, jumlah yang masih harus dibayar oleh Cung adalah lebih dari 67,7 miliar VND (US$2,7 juta).
Mereka memakai kekayaan, kemewahan, untuk menarik beberapa jenis orang yang berbeda dalam masyarakat. Dan beberapa bahkan menggunakan cara-cara yang sangat miskin dan sangat asketik, hanya untuk menarik beberapa jenis orang yang berbeda. Beberapa adalah pria normal yang menarik orang-orang yang berbeda. Beberapa bahkan biseksual atau homoseksual. Saya tidak bermaksud menyinggung orang-orang ini. Saya hanya bilang bahwa mereka (para biksu atau pendeta buruk itu) tidak nyata. Mereka bukan manusia. Mereka adalah iblis. Mereka adalah hantu bengis. Mereka adalah jenis-jenis hantu yang berbeda, jenis iblis yang berbeda. Mereka semua berasal dari Kerajaan Mara, yang menjadi biksu, biksuni, pendeta, dan bahkan penyelenggara amal. Mereka melakukan berbagai macam hal untuk menarik orang-orang dengan berbagai macam karma sehingga akan memikat mereka untuk menjauh dari kebaikan, dari Tuhan, dari ajaran Buddha dan Kristus yang sesungguhnya.Mereka tidak hanya melakukan satu jenis hal saja. Beberapa tidak menginginkan uang Anda, tidak menginginkan apa pun, agar Anda bisa memercayai mereka sepenuhnya. Dan mereka juga tahu bahwa ada berbagai jenis orientasi gender di masyarakat kita, jadi mereka tak hanya menampilkan pria normal yang sebenarnya. Mereka juga menampilkan jenis manusia yang sama dengan orientasi gender yang berbeda untuk menarik jenis orang seperti itu, bahkan untuk mati demi mereka, karena mereka sangat memercayai mereka dengan penampilan asketik miskin mereka. Itulah masalahnya.Anda tidak akan pernah tahu. Anda hanya perlu berdoa di dalam hati dengan tulus. Biarkan Sang Buddha menolong Anda, biarkan Kristus menolong Anda, biarkan Tuhan melindungi Anda dari segala macam gangguan. Jika tidak, Anda tak pernah lagi bisa menemukan Rumah Anda di Surga. Mereka hanya berusaha menyesatkan Anda, untuk masuk neraka, atau bahkan jika Anda kembali ke kehidupan ini lagi – yang sangat sulit untuk kembali ke kehidupan manusia – maka Anda akan ditipu dan disimpangkan lagi, kemudian selamanya, Anda tidak akan pernah bisa kembali ke Diri Sejati Anda.Diri Sejati Anda tidak ada di sini! Tidak di dalam tubuh ini! Semua yang Anda lihat di sini – tidak riil! Hanya apa yang Anda lihat di dalam saat Anda bermeditasi adalah riil. Hanya ketika Anda terhubung dengan Tuhan, maka itu riil. Hanya ketika Guru sejati Anda membawa Anda pulang ke Rumah, dan di perjalanan ke Rumah menunjukkan kepada Anda pemandangan yang berbeda dari Jalan Surgawi menuju Rumah, itu riil. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang saya, itu riil. Mereka dapat melihat Surga; mereka dapat melihat Buddha dan Yesus Kristus secara riil, dan mereka tahu cara melindungi diri sendiri jika ini adalah penampakan palsu untuk mengelabui mereka.Beberapa guru palsu juga menerima apa yang disebut murid, kemudian para murid ini datang kepada saya sambil menangis dan berkata, “Mengapa ini? Mengapa itu?” Karena itu semua palsu; semuanya palsu! Bahkan jika mereka mengulang ajaran yang sama dengan saya, yang sangat mudah – setiap orang dapat menonton Supreme Master Television dan melihat dan mendengar apa yang saya katakan, kemudian mereka dapat membelokkannya menjadi ceramah mereka, kemudian mereka menipu para pengikut mereka sendiri.Dan para pengikut tersebut, mereka rentan. Mereka tidak tahu apa-apa! Mereka punya hati yang murni dan ingin sekali melihat Buddha, melihat Tuhan, dan mereka percaya begitu saja. Dan karena banyak biksu, pendeta, atau guru lain yang secara terbuka melecehkan orang lain, yang disiarkan di Internet, koran, atau televisi, maka mereka berpegangan pada seseorang yang tampak sebaliknya – terlihat suci, terlihat baik, terlihat tidak peduli pada apa pun. Jadi, mereka berpegangan pada makhluk ini – bahkan iblis yang berpura-pura menjadi orang suci. Mereka masih “membutuhkan” mereka; mereka berpegangan pada mereka seperti orang yang tenggelam di sungai memegang sebatang kayu, berpikir bahwa itu lebih baik daripada semua yang ada di sekitar mereka – semuanya adalah air yang menenggelamkan dan sampah. Seperti itulah adanya.Photo Caption: Untuk Membebaskan Diri Kita dari Hambatan Butuh Waktu, Tapi Kita Harus!Mengetahui Mana Guru, Biksu, atau Pendeta Sejati Bagian 7 dari 10
2024-08-18
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Beberapa aliran besar yang memiliki praktik pencerahan tidak selalu memiliki Guru Agung tercerahkan yang masih hidup, tapi setidaknya Guru tersebut belum lama meninggal dunia. Dalam waktu 300 tahun, Anda masih dapat memiliki Kuasa yang tertanam dalam diri penerus Guru tersebut dan bahkan penerus berikutnya dari Guru itu. […] Mereka masih punya Kuasa yang cukup untuk melindungi para pengikut Mereka di masa ini, meskipun mereka belum mencapai di atas Level Ketiga. Setelah dunia ini, kita memiliki Lima Level. Level Kelima adalah yang tertinggi dalam jenis dimensi Lima Level ini. Level Kelima adalah yang tertinggi.Jika Anda mencapai Level Keempat, maka Anda sudah terbebaskan. Tetapi jika Anda masih berada di Level Ketiga, bahkan Level Ketiga yang tinggi sekalipun, Anda belum terbebaskan. Tetapi dengan adanya Guru teragung sebelum Anda, Anda dapat mengandalkan itu (Kuasa Guru). Guru ada di sana untuk membantu Anda membebaskan diri Anda dan para pengikut, meskipun Anda baru berada di Level Ketiga.Yah, saya mengamati hal itu. Semua yang mengajarkan ajaran yang sama dengan Guru sebelum mereka hanya berada di Level Ketiga, maksimal Level Ketiga yang tinggi. Saya takut menyinggung perasaan banyak orang, tetapi saya harus mengatakan yang sebenarnya. Saya tidak bisa berbohong. Saya tidak bisa berbohong hanya agar orang-orang menyukai saya. Toh saya sudah selalu dalam masalah – sekarang lebih banyak masalah, karena saya sudah dipaksa untuk mengungkapkan identitas asli saya sebagai Buddha Maitreya, yang juga dikenal sebagai Kristus, Yesus Kristus yang datang kembali. Saya tidak lagi menganggap diri saya aman. Tidak masalah. Saya tidak benar-benar ingin hidup lama di dunia ini. Setiap hari saya hidup, saya menderita. Saya melihat penderitaan semua makhluk lain, dan hati saya setiap hari, rasanya seperti hancur, kemudian sembuh lagi; hancur, kemudian sembuh lagi. Saya tidak tahu untuk berapa lama. Lagipula apa yang ingin saya miliki di dunia ini? Maksimal, saya akan memiliki kamar lain, kamar yang lebih dihias, perabotan yang lebih indah – lalu kenapa? Apa gunanya bagi saya?Saya hanya memiliki penderitaan, di mana pun saya tinggal, tak peduli apa yang saya makan, tak peduli apa yang saya pakai. Saya tidak menginginkan apa pun kecuali membantu semua makhluk untuk terbebas dari lingkaran yang mengerikan, kejam, brutal, dan tanpa belas kasihan di planet yang penuh khayalan dan negatif ini. Semua yang Anda lihat tidaklah nyata. Hanya hal-hal Surgawi yang Anda lihat di dalam diri Anda yang nyata. Jadi untuk apa seseorang ingin tinggal di sini? Lagipula waktunya tidak lama – Anda tidak pernah tahu. Tidak ada yang tahu apakah mereka akan mati besok. Kecuali beberapa Guru Tercerahkan – Mereka akan tahu sebelumnya, jika Mereka tidak memiliki banyak murid. Jika Mereka memiliki banyak murid, Mereka tidak tahu banyak tentang kematian Mereka sendiri – mungkin di akhir. Tetapi Mereka hanya melakukan apa yang mereka bisa selagi mereka masih hidup, dengan Rahmat Tuhan dan semua Belas Kasih para Guru. Mereka melakukan tugas mereka.Jika Mereka tidak bekerja untuk, misalnya, Supreme Master Television, dan Mereka tidak harus mengedit semua jenis kekejaman yang harus Mereka lihat dan tangani untuk Supreme Master Television, maka Mereka dapat hidup lebih bahagia. Dan jika Mereka tidak memiliki banyak murid, maka Mereka dapat hidup lebih bahagia, lebih sehat, lebih riang, seperti yang saya rasakan ketika saya pertama kali keluar, ketika saya punya sekelompok murid yang sangat kecil. Saya begitu percaya diri, begitu tak terkalahkan, begitu gembira, begitu bahagia, begitu riang setiap hari; hampir setiap hari seperti sebuah pesta. Meskipun kami tidak memiliki banyak uang dan makanan pada waktu itu, kami bisa mengadakan barbeku vegan sederhana di akhir pekan ketika tidak ada kegiatan lain – tidak ada retret, tidak ada acara khusus atau ceramah di mana pun. Lalu kami akan duduk bersama-sama, mengadakan barbeku vegan dan menyanyikan lagu-lagu atau bermain gitar atau semacamnya, dan ada yang memainkan sitar, dan ada yang memainkan seruling, dan ada yang memainkan apa saja.Saya biasa bermain dengan sekelompok biksu dan biksuni dengan alat-alat musik yang berbeda di malam hari. Saya tidak ingat apakah kami pernah merekamnya. Saya tidak ingat apakah ada orang yang pernah memberi tahu orang lain yang membawa kamera di ashram untuk merekamnya. Mungkin mereka melakukannya; Saya tidak ingat itu. Tetapi kami punya beberapa saat-saat menyenangkan seperti itu. Kini semua saat-saat indah itu telah berlalu. Saya hanya senang atau merasa beruntung bahwa saya masih hidup.Setiap hari saya hidup, saya melakukan yang terbaik, setiap nanodetik keberadaan saya, untuk bekerja bagi yang lain dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, segenap cinta saya, dan Tuhan mengetahuinya. Semua Surga mengetahuinya. Ketika saya pertama kali keluar, Surga, para malaikat, dan semuanya berlari untuk mendapatkan apa pun yang saya butuhkan atau inginkan. Meski saya tak menginginkan banyak. Namun saat ini, kebanyakan Mereka hanya menangis karena Mereka tidak bisa membantu saya. Jadi, saya benar-benar sendirian. Bahkan jika Mereka ingin membantu saya, Mereka tidak bisa. Karma menghalangi Mereka. Dan itu bahkan merupakan karma yang terlalu berat bagi Mereka.Tapi kita harus selalu punya mimpi dan harapan. Karena jika Anda tidak punya mimpi, orang bilang Anda tak akan pernah punya mimpi yang menjadi kenyataan. Jadi saya masih memimpikan kehidupan yang bebas lagi, ketika semua Surga tidak perlu menangisi saya dengan frustrasi, di mana kita semua bisa bersukacita dalam kebahagiaan, setidaknya dalam kemakmuran bagi dunia dan kedamaian. Itu seperti Surga di Bumi lagi; seperti Firdaus di masa lalu lagi. Maka semua orang akan bahagia, dan saya akan menjadi yang paling bahagia.Sampai saat itu tiba, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi. Karena saat ini, itu lebih buruk. Itu lebih delusional daripada di zaman Sang Buddha. Dan di zaman Tuhan Yesus, keadaannya tidak seburuk sekarang, dan Tuhan Yesus masih disalib secara brutal. Dan semua Rasul-Nya, siapa pun yang tertangkap oleh pemerintah, dibunuh secara brutal, dibakar atau disalib, atau mengalami segala jenis kekejaman tak terbayangkan yang dapat dilakukan oleh seorang manusia terhadap manusia lainnya – manusia suci yang tidak berbahaya. Oh, setiap kali memikirkan hal itu, saya tidak bisa berhenti menangis. Saya harus berhenti sekarang. Saya akan berbicara (lagi) setelah saya selesai menangis.Anda tahu, saat ini, orang-orang bilang ke saya bahwa mereka bahkan tidak tahu lagi siapa biksu yang baik dan siapa yang tidak baik. Ya, saya mengerti itu, dan saya setuju dengan itu. Bahkan para pendeta, mereka semua terlihat sangat baik, berpakaian rapi, cukup makan, berbicara dengan sangat baik, dan bahkan menunjukkan sikap, perilaku, atau tindakan yang membuat orang memercayai mereka. Seperti mereka membantu panti asuhan, memberi tahu orang-orang untuk tidak memakan insan-hewan sebagai makanan, dan bahkan hidup miskin. Tidak seperti beberapa biksu atau pendeta yang hidup kaya, mewah – maka lebih mudah bagi orang-orang untuk mengenali. Tapi beberapa tidak melakukan itu. Mereka menggunakan berbagai cara. Mereka tak hanya memakai satu cara.