Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Mengetahui Mana Guru, Biksu, atau Pendeta Sejati Bagian 3 dari 10

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Dan beberapa dari Anda bilang bahwa Anda tidak memercayai biksu mana pun untuk diberi persembahan. Saya tidak menyalahkan Anda. Hanya saja, Anda harus tahu biksu mana yang baik untuk diberi. Dan setiap biksu yang meminta sejumlah uang, itu karena mereka tidak punya uang, dan mereka ingin punya kehidupan yang sedikit lebih nyaman untuk diri sendiri dan juga untuk para pengikut mereka. Mungkin beberapa orang masuk untuk menjadi biksu dan biksuni di bawah mereka, dan mereka harus mengurus orang-orang itu. [...] Ketika saya mengatakan biksu, maksud saya bukan hanya agama Buddha, tapi juga agama-agama lain. Anda harus menilai sendiri apakah gereja Anda benar-benar dipimpin oleh pendeta yang baik, biarawan yang baik, atau tidak. [...] Anda harus melihat apakah mereka menggunakannya untuk tujuan yang tidak baik, jika mereka memiliki kesempatan dan dukungan keuangan untuk berkhotbah, mengajar pengikut mereka, tapi tak berkhotbah dengan cara yang benar – jika sebagian besar hanya untuk mencari keuntungan, dan Anda melihat cara mereka menjalani hidup, lebih mudah, lebih nyaman, bukannya benar-benar ingin berlatih dan mengangkat jiwa mereka sendiri serta jiwa-jiwa lain.

Mengatakan semua ini tentang para biksu yang buruk, bukan berarti Anda tidak boleh mendukung para biksu lain jika mereka baik. Karena jika Anda mendukung biksu yang baik atau pendeta yang baik di agama-agama yang berbeda… Maksud saya tidak hanya para biksu Buddhis. Jika mereka baik dan menyampaikan ajaran yang baik dari sang Pendiri Suci, maka dunia akan menjadi lebih baik dengan cara tertentu. Karena semua yang kita lakukan memengaruhi seluruh dunia juga, tidak hanya diri kita sendiri dan anggota keluarga kita. Jika Anda mendukung biksu yang buruk, maka dia akan menggunakannya untuk motif tersembunyi, dan dia akan membabarkan ajaran yang buruk, konsep yang salah, gagasan yang salah.

Kutipan dari “Mengekspos trik para biksu untuk mendapatkan persembahan dari orang lain” Saya mengusulkan untuk menggalang dana melalui telekomunikasi guna mendapatkan uang. Kita dapat menggunakan aplikasi perpesanan Zalo dan Viber, dan ini adalah pengalaman saya. Saya mendapatkan uang dari Zalo dan Viber – dari mana saya mendapat uang? Misalnya, ketika umat Buddhis datang menemui kita, orang-orang yang kita kenal, kita cukup menghubungkan ponsel mereka ke ponsel kita, dan itu saja.

Jadi, pada hari ulang tahun mereka, itu muncul di Zalo, dan saya mengirim pesan “Selamat Ulang Tahun” kepada mereka. Tiba-tiba, (aplikasi seluler) bank saya berbunyi “ding ding ding ding”, (aplikasi seluler) bank saya berbunyi “ding ding ding ding”. Kita mengingatkan mereka, kita katakan, “Saya di sini, saya di sini, saya ucapkan selamat, bu, saya ucapkan selamat, pak.” Jika mereka memiliki sarana, mereka ingin memberi persembahan pada acara pesta, pernikahan, pemakaman, atau apa pun, maka mereka mentransfer uang kepada kita. “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” (Persembahan perseorangan yang kecil secara bertahap dapat terkumpul menjadi jumlah yang besar.)

Kaki [saya] tidak pernah kapalan, [mereka] tidak pernah kapalan selama 15 tahun berjalan kaki, Anda lihat? Ini adalah bukti nyata, bukan kebohongan sama sekali. Sedangkan orang lain, mereka hanya berjalan selama 1-2 bulan, 1-2 tahun dan kaki mereka menjadi kapalan – ini disebabkan oleh komposisi fisik mereka, itu hal pertama. Hal kedua adalah mereka tidak memiliki kultivasi spiritual batin. Saya telah mempelajari metode sirkulasi energi yin dan yang. Oleh karena itu, saya bisa mendorong sel-sel mati keluar [dari kaki saya].

Excerpt from “Dismantling poverty in a proper way, Connecting the wealth chain, advice from Luang Por Dhammajayo”: Persiapkan diri Anda dan persiapkan uang Anda dengan baik. Persiapkan uang untuk hasilkan pahala. Mengapa melakukannya? Lakukanlah agar kita bisa mendapatkan pahala. Pahala akan menjadi sumber kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan. Di setiap masa kehidupan, baik di dunia manusia maupun di dunia Ilahi. Kita akan sangat bahagia. Kita akan memperoleh tiga harta: harta manusia, harta Ilahi, dan harta Nirwana. Jika Anda tidak melakukannya, Anda tidak akan mendapatkannya.

Juga, energi (biksu jahat) ini buruk. Dia membawanya ke dalam hati dan pikiran orang lain, dan itu juga akan merusak energi dan atmosfer dunia kita dengan cara tertentu. Dan tentu saja, dengan melakukan hal itu, dia akan menciptakan karma buruk bagi dirinya sendiri. Dan Anda, orang yang mendukungnya, juga harus menanggung akibat buruk dari karma buruk tersebut. Dan siapa yang tahu ke mana itu membawa Anda. Apa pun yang Anda lakukan yang memengaruhi orang lain dengan cara yang tidak baik, cara yang buruk, akan memantul balik kepada Anda. Dan jika itu adalah konsekuensi yang lebih berat, maka Anda harus pergi ke neraka bersama biksu yang Anda dukung. Itu saja. Saya hanya ingin memperingatkan Anda.

Dan para biksu ini… Saya beri tahu Anda, para biksu – jika Anda bertobat dan berbalik arah serta melakukan perbuatan-perbuatan baik, benar-benar bertobat dan dengan tulus ingin berbuat baik, Anda bisa ditebus. Bahkan jika Anda adalah iblis, saya masih bisa menolong Anda dengan Rahmat-Tuhan-Yang-Mahakuasa. Jika Anda benar-benar berbalik arah dan berbuat baik, bertobat, bersyukur kepada Tuhan dan semua Guru, dan bertobat kepada Mereka, Anda masih bisa ditebus. Berhati-hatilah dalam menggunakan waktu Anda dan sumbangan dari umat, karena Andalah yang akan bertanggung jawab atas tindakan Anda sendiri. Tak ada yang dapat menolong Anda. Jadi bertobatlah sekarang dan carilah pencerahan di mana pun Anda pikir Anda bisa menemukannya.

Kita hidup di dunia ini bersama-sama, jadi segala sesuatu yang kita lakukan haruslah seperti saling mendukung, membantu, memberkati, mengasihi, dan peduli – bukannya merugikan orang lain demi keuntungan sendiri, demi keuntungan egois Anda sendiri. Karena Anda tahu, meskipun Anda tidak percaya pada ajaran Buddha, nasihat Kristus, Anda membaca ajaran-ajaran itu, dan Anda tahu bahwa konsekuensinya sangat serius, dan hidup ini terlalu singkat. Tidak peduli apakah Anda mendapatkan sesuatu, pada akhirnya Anda akan kehilangannya. Jadi tolong, berbaliklah sekarang. Jadilah baik, bermoral, berbudi luhur. “Tiap orang suci punya masa lalu. Tiap pendosa punya masa depan”. Tolong berbaliklah. Dan Anda ingat, bahkan ada satu orang yang telah ditipu dan disesatkan hingga membunuh 99 orang. Namun, setelah dia bertemu Sang Buddha, Buddha mengajarinya sesuatu dan dia mengerti. Dia berbalik arah dan Sang Buddha masih bisa menolongnya. Jadi kita semua masih punya kesempatan. Ambillah kesempatan itu.

Saya di sini hanya untuk membantu Anda. Saya sebenarnya tidak ingin mengkhotbahkan apa pun, sungguh, karena saya tidak terlalu suka berada di depan umum. Saya tidak terlalu suka hal seperti itu. Saya lebih suka menjadi orang biasa, menikmati hidup saya, menikmati meditasi dengan tenang, sama seperti kebanyakan orang di dunia ini. Tapi, saya tak tega membiarkan salah satu dari Anda jatuh ke neraka dan menderita dengan cara apa pun.

Dan semakin banyak kita berbuat jahat, semakin kita merusak energi dunia ini, kemudian dunia ini akan rusak atau bahkan hancur. Dan dalam keadaan seperti itu di mana planet ini tiba-tiba lenyap – mati – maka semua makhluk yang memiliki jiwa akan tiba-tiba mati. Dalam hal ini, semua jiwa itu akan melayang-layang, berkeliaran dengan gelisah, terbang ke sana kemari, berkeliling, mengembara ke mana-mana di atmosfer tanpa tempat untuk beristirahat, tanpa tempat untuk berlabuh bagi mereka.

Dan itu adalah situasi yang sangat mengerikan karena mereka akan rentan terhadap semua jenis iblis dan hantu, yang juga dalam situasi seperti itu akan menganiaya mereka, menyiksa, menyengsarakan mereka, dan melakukan segala macam hal yang mengerikan kepada mereka. Dan tidak ada seorang pun yang akan menolong mereka sama sekali karena tidak ada lagi tempat berpijak seperti planet Bumi. Jadi kita semua hendaknya memikirkan hal itu dan bertobat. Segeralah berbalik arah. Selalu ada waktu untuk berbalik dan bertobat. Jadi tolong lakukan sekarang. Semoga Tuhan, para Buddha, semua Guru menolong Anda dan mengangkat jiwa Anda menuju pembebasan untuk pulang ke Rumah, untuk melihat Rumah Sejati, yang tidak berada di dunia fisik ini. Amin. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, Guru Ultima, Putra Allah. Terima kasih, semua Guru, di segala penjuru dan di segala zaman. Kami berterima kasih.

Saya harus memberi tahu Anda bahwa para biksu Buddhis (Âu Lạc) Vietnam yang bersama saya sejak saya masih kecil hingga hari saya pergi ke India untuk mencari Tuhan, mereka semua baik. Mereka semua baik dan bersih – sangat, sangat bersih – dan sangat berdedikasi dalam hidup mereka. Karena mereka percaya pada ajaran Buddha.

Dan saya juga mengenal beberapa pendeta ketika saya masih muda; mereka juga sangat bersih dan sangat rendah hati. Saya bertemu satu saat saya masih muda. Dia seorang pendeta Kristen, dan ayah saya membawa saya ke gereja. Letaknya agak jauh dari rumah kami, jadi kami tidak pergi setiap hari Minggu, tetapi saya bertemu dengannya beberapa kali. Dan dia memberi saya hosti Komuni ini, sangat tipis, dan memasukkannya ke dalam mulut saya. Lalu saya bertemu dengannya lagi. Itu pasti sekitar 20 atau 30 tahun setelahnya. Dan dia masih terlihat sama bagi saya. Dia tak terlihat lebih tua sama sekali. Saya langsung mengenalinya. Dia tak mengenali saya sama sekali; Saya pikir tidak.

Jadi saat dia berpamitan, dia hanya berkata, “Thôi, mình về nhá.” Artinya, “Oke, saya akan pamit sekarang. Saya akan pulang sekarang,” kira-kira seperti itu. Sangat ramah. Dia bahkan tidak memanggil dirinya sendiri sebagai Bapa. Beberapa orang berkata, “Baiklah, saya guru biksu, saya pergi sekarang.” Atau pendeta akan berkata, “Thôi, Cha về nhá,” yang berarti, “Saya, Bapa, akan meninggalkan Anda sekarang.” Tidak, dia mengatakannya seperti yang Anda katakan pada seorang teman, “Thôi, mình về nhá.”

Sangat ramah, sangat rendah hati, sangat normal. Saya sangat menyukainya, tapi saya tak pernah punya kesempatan untuk bertemu dengannya lagi setelah itu. Setelah itu, setelah beberapa waktu, saya menikah, saya meninggalkan rumah, saya menjadi seorang biksuni, lalu saya menanggalkan pakaian biksuni untuk bekerja di dunia, lebih dekat dengan orang-orang, dan juga berbisnis untuk menghidupi pekerjaan kami sehingga saya tak perlu bergantung kepada mereka yang disebut murid-murid saya.

Photo Caption: Jalan Menuju Rumah Sejati Itu Memesona dan Mudah.

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (3/10)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android