Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Seluruh Alam Semesta menyetujui, dan Tuhan memberikan Kuasa, kepada seorang Buddha, untuk menyelamatkan jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Buddha, Guru Agung bukan hanya sekadar gelar! Bagian 7 dari 10

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Setiap hari Anda harus waspada. Hidup di dunia ini seperti hidup di negara musuh. Hukum yang sangat ketat berlaku untuk Anda meskipun Anda bukan warga dunia ini. Jadi, meskipun Anda adalah seorang Bodhisatwa atau Buddha yang telah turun ke dunia ini, Anda juga akan menderita. Terutama jika Anda ikut campur dengan karma orang lain, makhluk lain di planet ini. Jika Anda mencoba menolong mereka dengan cara apa pun, itu tidak terlalu baik. Jadi, banyak manusia yang menarik diri. Mereka mengasingkan diri ke gunung tinggi, atau hutan lebat, tinggal di sana, berlatih meditasi atau membaca sutra sendirian. Belajar sendiri, baik melalui buku-buku, atau kemudian, di tingkat yang lebih tinggi, mereka berhubungan langsung dengan para Makhluk Surgawi atau Guru Masa Lalu dan belajar kepada Mereka. Meskipun mereka tidak suka bergaul dengan manusia, mungkin terkadang mereka melakukannya hanya untuk membayar karma dari kehidupan sebelumnya atau semacamnya. Atau itu harus seperti sebuah proses. Jadi terkadang mereka berada di pegunungan. Mungkin mereka berlatih selama bertahun-tahun, dan kadang-kadang mereka turun untuk beberapa tahun atau satu tahun atau beberapa bulan, itu tergantung. Atau hanya turun dan kembali lagi.

Jika Anda berlatih seperti itu, Anda bahkan tidak perlu khawatir tentang karma atau apa pun karena dalam jenis meditasi itu, jenis latihan seperti itu, Anda tidak diizinkan untuk ikut campur dengan karma makhluk apa pun di planet ini. Tidak sama sekali. Bahkan tidak dengan karma seekor cacing pun, karma kecil. Anda bahkan tidak memberi makan insan-burung. Anda tak melakukan apa pun. Anda tidak mengasihi. Anda tidak menunjukkan kasih atau mengkhawatirkan siapa pun. Anda hanya perlu mengkhawatirkan diri Anda sendiri dan terhubung dengan Surga di dalam diri Anda ketika Anda bermeditasi atau hidup sendiri dalam upaya spiritual Anda. Anda mungkin tinggal bersama dua atau tiga orang, mungkin dengan Guru Anda dan beberapa saudara dan saudari lainnya, bermeditasi bersama, makan sederhana. Atau kadang-kadang Anda berlatih dengan baik dan tidak makan lagi; Anda tidak butuh. Sesuatu seperti itu – itu mungkin. Kemudian Anda akan memiliki lebih banyak kekuatan, setidaknya. Dan Anda bahkan tidak perlu mati, atau mungkin Anda bisa hidup sangat, sangat lama. Seperti dalam beberapa legenda lama, Anda telah diberi tahu dalam beberapa cerita bahwa orang ini dan itu hidup selamanya, atau selama ratusan tahun! Dan saat ini, jika seseorang bisa hidup lebih dari seratus tahun, orang-orang sudah merayakannya, dan koran-koran datang, televisi merekam videonya, dan sebagainya.

Di masa lalu, orang-orang hidup sangat, sangat, sangat lama – beberapa ribu tahun. Itu hal yang normal. Ada beberapa orang yang masih berlatih metode seperti itu. Metode Quan Yin baik untuk Anda – yang terbaik – karena kita tak punya banyak waktu dalam kesibukan kita untuk mempelajari latihan semacam itu. Sang Buddha mempelajari latihan semacam itu – salah satu dari latihan-latihan semacam itu. Jadi itulah sebabnya Dia bilang ke Ānanda bahwa Dia dapat hidup selamanya, atau setidaknya beberapa ribu tahun, dengan tubuh yang utuh. Atau Babaji di Himalaya, Dia juga sudah hidup ratusan tahun. Dan salah satu Guru saya hidup selama empat ratus tahun lebih. Tidak lagi. Pada saat itu, sudah empat ratus tahun lebih. Ada yang bisa hidup beberapa ratus tahun; beberapa lainnya tidak ingin hidup lebih lama.

Saya tidak ingin hidup lebih lama. Jika saya harus, saya akan lakukan. Tapi saya benar-benar... Terkadang, pada hari-hari tertentu, saya lebih suka pulang ke rumah. Karena terkadang itu terlalu berat untuk tubuh dan pikiran fisik ini – benar-benar seperti itu. Bukannya saya tidak mencintai Anda semua, tapi dunia ini tidak terlalu menarik bagi saya. Bahkan jika saya dapat hidup untuk waktu yang sangat lama, ratusan atau ribuan tahun – dalam hal ini, jika saya bisa melakukannya, jika saya memilih untuk melakukannya, itu mungkin hanya karena cinta. Dan hanya jika Tuhan ingin saya melakukan hal itu; jika tidak, saya lebih memilih untuk menjalani kehidupan normal sebagai manusia biasa kemudian pulang ke rumah. Jangan salahkan saya.

Akan lebih baik jika Anda bisa berumur panjang dan tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Tapi di dunia fisik ini, ada banyak hal yang membuat Anda khawatir – perang, pandemi, dan orang-orang yang kejam. Manusia! Orang-orang dari ras manusia Anda sendiri, jika mereka menemukan bahwa Anda istimewa, wah! Mereka tidak akan segan-segan melecehkan Anda, memfitnah Anda. Meskipun Anda bahkan tidak mengenal mereka – Anda tak pernah mengenal mereka, dan Anda tidak pernah melakukan kesalahan apa pun pada mereka – mereka akan melacak dan memeriksa Anda dan membuat masalah untuk Anda, tak ada habisnya – mencemooh Anda, atau memukuli Anda atau meracuni Anda, segala macam hal.

Milarepa hanya punya sedikit murid karena Dia mendengarkan guru-Nya. Gurunya berkata kepadanya, “Pergilah ke gunung. Bermeditasilah sendiri. Jangan repot-repot dengan manusia karena kebanyakan dari mereka hanya menginginkan hal-hal materiel. Mereka hanya meminta-Mu memberkati mereka untuk hal-hal itu, hal-hal duniawi, dan membuang waktu dan energi-Mu. Jangan repot-repot.” Jadi, sebagian besar waktunya, Milarepa hanya berdiam diri di pegunungan. Bahkan jika Dia tak punya apa-apa untuk dimakan, Dia hanya makan jelatang, saya kira. Yang memiliki banyak duri dan jika Anda menyentuhnya, kulit Anda akan gatal-gatal. Itu bisa sangat tidak nyaman. Jika Anda ingin memakannya, Anda harus menggunakan sarung tangan atau semacamnya untuk menanganinya. Setelah direbus, tidak apa-apa. Dan itu, menurut saya, itu adalah salah satu sayuran paling bergizi yang bisa Anda dapatkan – bahkan mungkin yang terbaik, salah satu yang terbaik, penuh nutrisi. Jadi, meskipun Anda hanya makan itu, Anda akan bertahan hidup. Seperti yang dilakukan Milarepa, dan tubuh-Nya menjadi hijau karena Dia terus makan itu. Dan itu juga mewarnai rambut di tubuhnya menjadi hijau, sehingga beberapa orang bertanya kepada-Nya apakah Dia tahu bahwa Dia manusia atau Dia itu setan atau iblis. Tetapi saya tidak menyarankan Anda untuk makan seperti itu.

Di Himalaya, tempat Milarepa berada, sebagian besar wilayahnya sangat dingin dan tidak ada banyak daun sayuran ketika Dia berada di sebuah gua di gunung yang tinggi. Ketika saya di Himalaya, saya juga harus mencari beberapa sayuran liar, hal-hal kecil yang tumbuh di pegunungan. Tetapi tidak banyak juga di sana. Dan Anda hanya makan mentah di beberapa tempat karena Anda tak bisa memasak. Udaranya sangat tipis; ketika saya mencoba memasak, butuh waktu lama. Sepertinya bahkan tidak mau menghangat. Anda harus menemukan kayu yang bagus, kayu yang bagus, yang benar-benar kering; jika tidak, tidak akan bisa dipakai dan butuh waktu lama. Dan saya tidak memiliki panci atau wajan yang bagus atau semacamnya. Saya sudah bilang bahwa saya hanya punya satu loyang kecil, seperti cetakan untuk kue ulang tahun, kue bolu. Loyang semacam itu punya dinding, kemudian saya bisa memasak chapati dengan itu, dan saya juga bisa merebus air untuk minum. Dan saya juga punya sebuah cangkir kecil, sangat kecil. Kemudian, saya menyerahkan semuanya. Saya menjualnya karena saya tak bisa membawanya bersama saya terlalu jauh ke Himalaya. Hanya itu yang saya punya. Tapi saya lebih bahagia dari saat ini.

Pada saat itu, saya tidak melihat banyak penderitaan di dunia. Kecuali ketika saya berada di Himalaya, saya melihat para pekerja harus menggendong orang-orang – beberapa orang yang lebih tua atau beberapa orang kaya yang tidak ingin berjalan atau mereka takut berjalan – dan mereka harus menggendong orang-orang ini ke atas gunung-gunung yang tinggi. Es ada di bawah mereka, dan kadang-kadang mereka terpeleset, dan itu mengerikan. Sepatu-sepatu mereka semua rusak. Mereka tidak memiliki sepatu olahraga yang bagus seperti yang kita miliki untuk mendaki. Dan bahkan jika Anda punya sepatu olahraga seperti milik saya, semuanya basah kuyup setelah beberapa saat. Kaki saya bengkak, basah dan dingin. Setiap hari, jika Anda berjalan di Himalaya, Anda harus menghadapi hal itu karena Anda berjalan di atas salju. Salju masih ada di sana, sedikit salju, tapi tidak terlalu tebal karena para tentara sudah membersihkannya. Namun tetap saja, salju baru akan datang dan hujan akan turun, dan di beberapa tempat masih ada salju dan es, sehingga air dari salju akan meleleh ke kaki Anda dan membasahi Anda, dan Anda tidak bisa berhenti begitu saja untuk mengganti sepatu. Saya tidak punya sepatu lain. Saya lebih beruntung dari para pekerja itu. Para pekerja itu hanya memakai sepatu plastik dan semuanya rusak. Oh, hati saya... Saat itu, hati saya terasa sangat, sangat, sangat sakit. Tetapi selain hal itu, tidak ada yang akan membuat Anda merasakan penderitaan di Himalaya di mana Anda berjalan-jalan atau di ashram. Anda tak melihat banyak penderitaan.

Sebagian besar terasa sangat spiritual, ke mana pun Anda pergi di Himalaya. Bahkan orang-orang yang tinggal di sana juga sangat religius. Setidaknya mereka percaya pada Tuhan, dan mereka berdoa atau menghitung tasbih. Dan seperti di Rishikesh, hanya ada vegetarian. Saya juga tidak melihat telur, jadi para vegetarian ini mungkin hanya minum susu, susu segar; mereka memerah susu sapi dengan tangan. Mungkin di kota besar atau di suatu tempat yang jauh, mereka punya pabrik insan-sapi atau semacamnya. Saya tidak pernah melihatnya. Saya hanya melihat para insan-sapi berjalan dengan sangat bebas dan santai di jalanan di mana saja. Dan jika mereka berada di tengah jalan di sana, oh, kasihan mobil-mobil, semua harus berhenti sampai mereka berdiri, atau seseorang akan mencoba membuat mereka berdiri dan berjalan pergi. Begitulah cara saya melihat para insan-sapi di India. Itulah mengapa saat saya di India, saya pikir tak masalah jika orang-orang minum susu. Saya tidak punya banyak uang untuk membeli susu, tapi terkadang jika orang-orang sudah membuat teh susu, saya minum sedikit, karena saya tak punya perasaan bersalah atau apa pun saat itu.

Saya tidak tahu banyak tentang pabrik insan-sapi yang sangat menyiksa mereka, menghubungkan mereka ke semua mesin dan memeras mereka, membuat mereka hamil untuk mendapatkan susu lagi sampai usus dan perut mereka keluar dan mereka bahkan tidak bisa berjalan lagi. Inilah betapa kejamnya kita sebagai manusia. Tolong pikirkanlah hal ini dan berpalinglah dari daging insan-hewan – dari pembunuhan. Pembunuhan mereka yang tidak bersalah, seperti sapi-sapi itu – mereka begitu manis dan lembut. Mereka besar. Mereka bahkan bisa membunuh Anda dalam sekejap, tetapi mereka tidak pernah melakukannya. Jadi mengapa kita harus kalah mulia dan kalah lembut dibandingkan dengan insan-sapi, yang memiliki semua kekuatan tetapi tidak pernah memakainya untuk menyakiti? Dan kita tidak memiliki kekuatan sebesar insan-sapi atau -gajah, tetapi sepanjang hari dan malam, kita berusaha memikirkan bagaimana cara membunuh para insan-hewan tak berdosa ini untuk mendapatkan gadingnya atau kulitnya, atau dagingnya dan memakannya; bahkan ada yang memakannya mentah, dengan darah menetes di mulut seperti itu. Siapakah kita berlaku seperti itu? Tolong pikirkanlah diri mulia Anda. Anda adalah anak-anak Tuhan. Anda punya Sifat Buddha di dalam diri Anda; Anda adalah calon Buddha. Tolong bertindaklah seperti Buddha!

Photo Caption: Yang Kuat Tak Menindas yang Lemah Kita Terlihat Berbeda, tetapi Esensi Kita Sama.

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (7/10)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android