Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • Bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • Čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • Polski
  • Italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Lainnya
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Seluruh Alam Semesta menyetujui, dan Tuhan memberikan Kuasa, kepada seorang Buddha, untuk menyelamatkan jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Buddha, Guru Agung bukan hanya sekadar gelar! Bagian 1 dari 10

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Halo, jiwa-jiwa yang saya sayangi, yang paling saya hargai, yang paling saya cintai. Menyapa Anda dalam nama Tuhan Yang Mahatinggi. Baru-baru ini, kita berbicara tentang beberapa masalah yang dapat terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Dan kita baru saja memasuki bulan Agustus, dan kita bahkan tidak yakin apakah seluruh bulan ini akan aman atau tidak. Meski saya punya perasaan aman; saya punya perasaan damai bahwa itu bisa membawa keberuntungan.

Agustus seharusnya menjadi “august”, penuh keberuntungan. Tapi kita tidak pernah tahu. Anda tahu, mungkin saya merasa lebih baik, lebih positif saat ini, karena manusia telah diperingatkan untuk berperilaku lebih baik, lebih banyak berdoa dan mengingat Tuhan dan semua Guru di Alam Semesta. Semoga saja demikian; semoga saja semangat ini terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Karena kita tidak hanya memiliki bulan Agustus saja, kita akan menghadapi lebih banyak bahaya sepanjang waktu hingga akhir tahun ini, terus berlanjut hingga mungkin paruh pertama tahun depan, dan seharusnya akan terus berlanjut hingga tahun 2026, tapi mungkin akan lebih baik.

Saat ini, sangat sulit untuk menentukan kapan bencana akan terjadi, kapan kita harus benar-benar menghadapi peristiwa yang fatal. Bahkan Anda melihat berita, di mana-mana bencana terjadi tanpa henti. Saya terkadang tidak berani melihat terlalu dalam, dan sangat tidak ingin membuat Anda khawatir karena Anda masih memiliki kerabat dan anggota keluarga, teman-teman, yang berada di luar perlindungan! Tapi ada yang harus mencari berita untuk Supreme Master Television kita, jadi terkadang saya juga harus berbagi peristiwa-peristiwa yang menakutkan, pemandangan yang memilukan ini. Saya tidak bisa berhenti menangis. Seperti beberapa hari yang lalu, jika Anda melihat berita, Anda akan langsung melihat di Korea 4.000 rumah tiba-tiba lenyap dalam sekejap, begitu saja. Empat ribu rumah! Itu berarti ribuan orang, termasuk anak-anak dan manula, tertelan begitu saja dan hilang! Anda tidak akan pernah cukup menangis untuk semua ini.

Ya Tuhan, mohon berbelas kasih. Tolong lakukan sesuatu. Bangunkan manusia. Saya bahkan tidak diizinkan pergi ke mana pun untuk berbicara lagi. Dan bahkan jika saya pergi, siapa yang akan mendengarkan saya? Sangat [sedikit], sangat [sedikit]. Saya masih mencoba yang terbaik untuk mempertahankan harapan dan impian saya, sama seperti sebagian dari Anda, orang-orang penuh kasih. Teruslah berharap. Semoga Surga-Surga melunak! Pujilah Tuhan, bersyukurlah kepada Tuhan, setiap hari, setiap kali Anda punya waktu beberapa detik.

Dan bahkan kemudian, begitu banyak penyakit yang bahkan tak kita ketahui sebelumnya, yang belum pernah kita dengar sebelumnya, juga datang untuk membuat kita kesusahan, khawatir, takut, dan sedih karena kita harus mengucapkan selamat jalan kepada orang-orang yang kita cintai dan orang-orang yang tak bersalah di mana-mana ketika penyakit-penyakit ini menyerang. Saat ini, kita tidak menghitung lagi berapa banyak orang yang meninggal akibat apa, tapi saya yakin ada banyak kepedihan di seluruh dunia. Meski begitu, mereka masih saja berperang satu sama lain! Seolah-olah jumlah korban jiwa yang ada belum cukup, seolah-olah kesedihan yang ada belum cukup, seolah-olah kepedihan yang ada belum cukup, seolah-olah kehancuran yang ada belum cukup. Ya Tuhan! Jika Anda tidak percaya bahwa sebagian manusia itu bebal, Anda bisa melihatnya sekarang. Dan jika Anda tidak percaya bahwa iblis ada hanya untuk menggoda manusia, untuk memikat manusia agar melakukan hal-hal yang merusak dan jahat, bahkan saling membunuh, dan membunuh insan-hewan setiap hari – miliaran setiap hari. Ya Tuhan, kita punya lebih banyak insan-hewan di pabrik-pabrik daripada populasi manusia. Dan mereka terus membunuh mereka dan membuat lebih banyak lagi; bukan sekadar angka yang tetap itu lalu selesai. Saya tidak tahu bagaimana manusia bisa hidup seperti ini. Bagaimana mungkin, kalau bukan iblis yang menggunakan wujud manusia atau manusia yang dimanfaatkan dan dirasuki iblis? Tidak ada penjelasan lain yang bisa Anda temukan. Dan perang masih terus terjadi di mana-mana, bahkan lebih banyak saat ini daripada sebelumnya. Seperti itulah. Ibaratnya pada saat terakhir, nyala lilin menjadi lebih besar, lebih menyilaukan, kemudian ia akan padam.

Oh, tolong, saya berdoa setiap hari; saya banyak bermeditasi setiap hari. Saya bahkan tidak bisa menikmati makanan apa pun. Saya tidak bisa tidur nyenyak. Dan saya tidak tahu bagaimana perasaan manusia-manusia lain, para manusia yang baik, saat ini. Tapi saya kira mereka merasakan hal yang sama, kurang lebih seperti saya. Dan itu bukan hanya perang antara manusia dan manusia. Ada perang antara manusia dan insan-hewan, dan juga perang antara sistem-sistem agama, dan perang di antara mereka yang berada di dalam satu sistem agama. Sungguh... Sepertinya kita tidak memiliki solusi apa pun. Namun sebenarnya, perang antara sistem-sistem agama bukanlah hal baru. Karena kekuatan negatif akan selalu masuk untuk mengklaim bahwa mereka adalah Sang Buddha, Sang Mesias, membuat kegaduhan untuk mengganggu kedamaian, membuat bingung orang-orang yang rentan, menarik mereka ke dalam kendali brutal mereka yang bagaikan neraka, memperbudak mereka tanpa belas kasihan untuk tujuan jahat mereka! Akhir-akhir ini mereka tampaknya lebih banyak mengekspos diri mereka, di siang bolong, dengan beberapa taktik yang konyol atau kasar, sehingga lebih banyak orang akan dapat mengenali asal-usul iblis mereka! Bahkan dengan IQ yang rendah pun, seseorang dapat mengenali mereka.

Kutipan dari “Berita Mengejutkan” Wihara-wihara ini hanya fokus untuk menerima persembahan dan memaksakan propaganda takhayul guna menarik lebih banyak sumbangan. Orang-orang Vietnam paham bahwa memberikan persembahan tidaklah salah, tetapi beberapa biksu telah mengeksploitasi hal ini untuk menyebarkan takhayul, memanggil roh, dan mempraktikkan kegiatan-kegiatan yang meragukan dengan kedok “penyembuhan”.

Kutipan dari “Trúc Thái Minh mengatakan bahwa roh meminta persembahan seperti yang dilakukan biksu” Bersumpahlah untuk memberi persembahan! Berapa pun yang diminta [roh hantu], kita harus mempersembahkan uang, membayar semua utang kepadanya. Kemudian roh hantu akan memaafkan kita dan tak mengambil nyawa kita, tetapi ia meminta harta benda dan uang kita, dan kita harus mempersembahkan kepadanya. Mengerti? Ya, pilihannya kehilangan nyawa Anda, atau mempertahankan nyawa Anda tetapi kehilangan uang Anda, apa lagi yang bisa Anda lakukan? Roh hantu menuntut agar Anda mempersembahkan uang kepadanya, maka ia akan diberkati dan pergi. Tidak peduli obat apa yang Anda minum, meskipun itu obat Amerika atau dengan kualitas terbaik, jika roh hantu ini tidak dapat dipuaskan, maka Anda tidak akan diselamatkan dan harus mati.

Hanya mereka yang merupakan iblis atau yang memiliki IQ terlalu rendah yang tidak dapat melihatnya! Para Iblis ini akan disapu oleh Penjaga Surgawi ke neraka kekal, untuk melindungi orang-orang tak berdosa, dan membuat dunia ini seluruhnya bersih hanya untuk jiwa-jiwa yang layak. Sudah Pasti demikian!

Bahkan saat Tuhan Yesus masih hidup, adalah sistem-sistem lain yang sudah mapan, yang disebut sistem “agama”, yang menyalibkan Dia dan semua Rasul dekat-Nya, serta banyak orang-orang beriman lainnya yang percaya dan mengikuti ajaran Yesus. Ya Tuhan! Dan pada masa Sang Buddha, Devadatta, yang merupakan murid, saudara ipar, dan sepupu-Nya. Namun karena iri hati, dia ingin membunuh Buddha berkali-kali. Hanya satu kali, dia berhasil memotong jari kaki-Nya, tetapi dia mencoba berkali-kali, dan dia berusaha keras untuk membunuh Sang Buddha karena iri hati. Karena dia tidak tahu bahwa Sang Buddha memiliki Kekuatan yang dahsyat, luar biasa, dan sakral.

Dia begitu buta, Devadatta. Dia pikir Buddha hanya seperti itu, duduk di sana mengenakan jubah yang sama seperti dia, dan itu saja. Jadi, dia bisa melakukan hal yang sama atau bahkan lebih baik; dia pikir dia bahkan lebih pintar daripada Sang Buddha. Dan dia berusaha keras untuk membuat Sang Buddha terlihat buruk atau melakukan segala macam hal. Dia bahkan berusaha membuat dirinya terlihat lebih baik daripada Sang Buddha dengan membuat peraturan biksu yang lebih ketat, tetapi itu sama sekali tidak perlu. Mereka terlalu fanatik! Hanya untuk pamer. Hanya untuk mencari perhatian.

Sang Buddha berada di jalan tengah dari sebuah sistem yang agung. Dan Dia sangat cerdas, bahkan hanya berbicara tentang standar manusia. Tidak seperti Devadatta – jika seseorang sangat ingin membunuh seperti dia, maka Anda tahu dia bukan siapa-siapa. Dia hanya iri hati, suka berdebat, mencoba bertengkar dengan Sang Buddha, dengan Para Suci, karena dia merasa sangat kecil jika dibandingkan. Dan dia tidak bisa menang. Jadi dia menjadi semakin cemburu ketika dia melihat Buddha memiliki semakin banyak orang yang mengikuti-Nya sepanjang waktu. Dan meskipun Devadatta berusaha sangat keras, dia hanya mendapatkan beberapa ratus orang saja. Jadi, dia selalu berusaha untuk membunuh Sang Buddha.

Dan bahkan saat itu, Sang Buddha berbelas kasih kepadanya. Ketika dia (Devadatta) sakit, Sang Buddha mengulurkan tangan-Nya dari jarak yang sangat jauh untuk memberkati kepala dan tubuh Devadatta sehingga dia sembuh lebih baik. Namun meskipun demikian. Devadatta tidak berterima kasih. Dia bahkan mengatakan bahwa Sang Buddha berusaha keras untuk menjadi lebih terkenal karena menjadi seorang Buddha saja tidak cukup baik bagi-Nya, jadi sekarang Dia harus mencoba menjadi seorang dokter. Ya Tuhan! Buddha tidak pernah peduli dengan hal-hal seperti itu. Segala sesuatu di dunia ini hanyalah ilusi bagi-Nya karena Dia mengetahui dunia yang sejati. Sang Buddha mengetahui dunia yang sejati di dalam. Sama seperti banyak Buddha lainnya, para Guru di segala zaman, di segala dunia, Mereka semua tahu. Hanya saja, orang-orang yang bebal, tingkat rendah, dan rendahan seperti Devadatta yang akan berpikir seperti itu tentang Sang Buddha. Dan saat ini, Anda bisa melihat hal yang sama. Kita juga memiliki – saya tidak ingin menyebutkannya.

Buddha bukanlah sebuah gelar. Itu adalah kata yang mengandung pahala, pengorbanan, cinta, belas kasih, welas asih yang sangat besar, dan lainnya – serta kebijaksanaan. Itu bukan sebuah gelar.

Photo Caption: Kita Punya Keindahan, Kita Punya Keharuman, Semua Pasti Tahu! Saat Kita Bersandar pada Tembok Besar, Kita Bersyukur dan Rendah Hati!

Unduh Foto   

Tonton Lebih Banyak
Semua bagian  (1/10)
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android